Bersama Para Mahasiswa dan Dosen STT: Pelatihan di Parapat

Perjalanan tim pelatih (Gordon Hutabarat, Beatris Pangala dan Netty Panjaitan) dari
bandara Silangit ke lokasi pelatihan di Parapat berjalan lancar. Dalam perjalanan, tim
sangat menikmati keindahan daerah Sumatera Utara, khususnya Danau Toba.
Menjelang malam, tim pelatih tiba di STT Trinity Parapat disambut oleh panitia
penyelenggara.
Keesokan harinya, Senin 5 Juni, hari pertama pelatihan dimulai dengan ibadah
pembukaan yang dipimpin oleh STT Trinity; khotbah eksposisi dari Nehemia 8:1-19
dibawakan oleh Gordon Hutabarat. Setelah ibadah, tim pelatih diperkenalkan kepada
para peserta.


Selama empat hari pelatihan para peserta duduk dalam kelompok-kelompok yang
disepakati bersama. Ada 9 kelompok, terdiri dari 3-5 orang per kelompok. Tiap hari
peserta mahasiswa dilibatkan untuk bergantian memimpin lagu-lagu pujian di awal hari
dan di sela-sela sesi, yang selalu dilakukan dengan penuh semangat.
Doa Firman mengawali pelatihan hari ke-2 hingga 4. Teks diambil dari Kitab Filemon.
Peserta melakukannya dengan tenang dan khusuk, mulai dari membaca firman
beberapa kali, merenungkan secara pribadi, dan kemudian masuk dalam kelompok
untuk berdoa.
Seorang peserta mengatakan sangat terkesan dengan aktivitas ini serta merasakan
kedekatan dengan Tuhan dan dengan teman-teman sekelompok.
Sesi-sesi Pelatihan Tahap Dasar dibawakan dengan cukup interaktif. Peserta terlihat
antusias mengikuti setiap sesi. Teks Lukas 19:1-10 dipakai sebagai contoh dan bahan
untuk berlatih selama pengajaran materi. Beberapa peserta mengatakan metode yang
diajarkan menarik, materinya bagus dan bermanfaat, membuat peserta lebih
memahami cara membuat eksposisi teks Alkitab. Yang lain mengatakan materi
disampaikan dengan bahasa sederhana dan jelas, bersemangat dan tidak
membosankan.


Saat sesi Rangkaian Belajar Pribadi (studi pribadi), peserta terlihat serius dan cukup
lancar mengisi formulir-formulir latihan yang dibagikan. Masing-masing peserta berlatih
dengan memakai teks Kejadian 12:1-9 dan Matius 28:16-20. Dalam evaluasi, peserta
mengatakan RB Pribadi akan sangat membantu dalam persiapan khotbah dan membuat
mereka lebih mendalami firman Allah.
Dalam Rangkaian Belajar Kelompok, peserta aktif dan bersemangat berdiskusi dengan

rekan sekelompok menyiapkan bahan pleno sampai melebihi waktu yang ditentukan.
Kesan peserta: Rangkaian Belajar Kelompok sangat baik sebagai sarana untuk
mendapatkan beragam ide; dan dapat saling melengkapi dan mempertajam susunan
khotbah. Presentasi hasil diskusi kelompok dalam pleno berjalan cukup baik dan lancar.
Peserta mengatakan, melalui pleno, banyak ide bisa didapatkan untuk memperkaya
eksposisi sebuah teks.
Khotbah-khotbah eksposisi yang disampaikan oleh pelatih juga membuat para peserta
terkesan. Saat evaluasi mereka mengatakan khotbahnya sederhana tetapi sangat baik,
mempunyai struktur yang jelas dan isinya menyentuh hati, disertai dengan ilustrasi
kehidupan yang relevan.


Pada sesi Membangun Kelompok Pengkhotbah, setelah menerima penjelasan tentang
apa yang dimaksud dengan Kelompok Pengkhotbah (KP) dan pentingnya ber-KP, para
peserta cukup ramai berdiskusi menentukan kelompok, nama KP, ketua dan rencana
pertemuan KP. Jumlah KP yang terbentuk ada 8.
Puji Tuhan, semua sesi dapat dilaksanakan sesuai dengan susunan acara dan para
peserta mengikutinya dengan setia. Saat penutupan pada hari ke-4, perwakilan
mahasiswa mengatakan bersyukur karena mendapatkan hal-hal baru yang berguna
dalam pelayanan firman. Perwakilan dosen mengatakan sangat terkesan karena tim
Langham tidak hanya berbagi pengetahuan dan metode, tetapi juga membagikan hidup,
waktu, dan pengalaman.

Bagikan ke orang terdekat Anda